Minggu, 30 Juni 2013

Review Studi Islam Kontemporer



STUDI ISLAM KONTEMPORER



Judul               : Studi Islam Kontemporer 
Penulis             : M.Rikza Chamami, M SI 
Penerbit           : Pustaka Rizki Putra (Semarang)
Cetakan           : Cetakan pertama
            Tahun terbit     : Desember 2012 
            Tebal buku      : 228 halaman dan i+ xii 




1.     PASANG SURUT KEBANGKITAN KEBUDAYAAN DAN KEILMUAN: POTRET DISINTEGRASI ABBASIYAH
Dinasti Abbasiyah berpusat di Baghdad, sebuah dinasti ini didirikan oleh keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad, Abdullah Al-shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Dinasti Abbasiyah berkuasa dalam rentang waktu yang sangat panjang, sekitar 508 tahun (750M/132H – 1258M/656H).
Perkembangan dinasti Abbasiyah dapat diklasifikasikan menjadi tiga periode: pertama, periode perkembangan dan puncak kejayaan (750-950M). kedua, periode disintegrasi (950-1050M) yang di tandai dengan upaya wilayah-wilayah melepaskan diri dan meminta otonomisasi, serta berluasnya dimasti Bani Buwaihi dari Persia kedalam pemerintahan khalifah di Baghdad. Dan ketiga periode kemunduran (1050-1250M).
Tanda-tanda adanya disintegrasi adalah: pertama, muncunlya dinasti-dinasti kecil dibarat maupun timur Baghdad yang berusaha melepaskan diri / meminta otonomi. Kedua, perebutan kekuasaan oleh Dinasti Buwaihi dari Persia dan saljuk dari Turki di Baghdad, sehingga menjadikan fingsi khilafah bagaika boneka. Ketiga, lahirnya perang Salib Eropa.
Terjadinya disintegrasi ini akan berimplikasi pada kehancuran lonsolidasi  politik dan miat untuk melakukan ekspansi. Begitu pula sektor-sektor lain yang ikut mengalami gangguan adalamh pendidikan, budaya, ekonomi, politik dan lain-lain. Dan hal ini jelas akan berimplikasi pada pasang surutnya lebangkitan budaya dan keilmuan.
2.     KAJIAN KRITIS DIALEKTIKA FENOMENOLOGI  DAN ISLAM
Secara Etimologis Fenomenologi berasal dari kata fenomen yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata dan semua. Juga dapat diartikan sebagai ungkapan kejadian yang dapat diamati lewat indera.
Fenomenologi menggunakan tata pikir logika lebih sari dekesar kausal linier dan bertujuan membangun ilmu idiagrafik. Secara aksiologi, fenomenologi mengakui kebenaran empat hal yaitu kebenaran empirik sensual, keberan empirik logis, kebenaran empirik etik, dam kebenaran empiric transcendental.
Pendekata fenomenolgi mempunyai banyak kecenderungan mengungkapkan kondisi apa adanya berdasarkan realitas, kalau ada sesuatu yang tidak baik pun, hal itu tetap diugkapkan apa adanya. fenomenologi melahirkan kejujuran dan kesadaran secara mendasar. Fenomenologi Husserl sebetulmya sangat pelik dan terlalu relevan untuk dijelaskan secara rinci. Yang penting disi adalah dua konsep dentral Husserl, yaitu tentang Lebenswelt dan  “intensionalitas”. Itu pun demi efesiensi runag terpaksa disederhanakam saja.
3.     FILSAFAT  MATERIALISME KARL MAX  DAN FRIEDERICK ENGELS
Materialisme muncul sebagai reaksi ketidaksepakatan terhadap positivism dan idiealisme. Materialism dan positivism memang memiliki perbedaan. positivisme membatasi diri pada fakta-fakta. yang ditolaknya ialah tiap-tiap keterangan yang melampaui fakta-fakta. Karena alasan itulah dalam rangka positivism tidak ada tempat untul metafisika. Materialisme mengatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari materi. Ia berarti bahwa tiap-tiap benda kejadian dapat dijabarkan kepada materi atau salah satu proses materiil. Kiranya sudah jelas bahwa materilalisme mengakui kemungkinan metafisika, karena materialisme sendiri berdasarkan suatu metafisilka.
Materialisme adalah sitem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak kebaradaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat  penerimaan yang meluas diabad 19, system berpikir ini menjadi terkenal dalam paham materialism dialektik. Yang digagas oleh filusuf Karl Max dan Engels.    


4.     SKEPTISISME OTENTITAS HADITS: KRITIK ORIENTALIS IGNAZ GOLDZIHER
Ignaz Goldziher adalah seorang orientalis ahli tafsir dan hadits yang berasal dari Hongaria berkebangsaan Jerman. Selain sebagai orientalis dia juga sebagai kritikus Hadits yang menyatakan bahwa hadits bukan berasal dari Nabi Muhammad SAW, melainkan sesuatu yang lahir pada abad pertama dan kedua Hijriyah karena ada unsur politik. Namun dari pada itu ia nasih menyatakan bahwa hadis merupan sumber ajaran Isam.
5.     TELAAH SOSIO-KULTURAL: MANHAJ AHLUL MADINAH
Manhaj ahlul Madinah lahir dalm kondisi yang memberikan iklim kesejukan didalam memahami hokum Allah. Hukum yang diterbitkan ahlul Madinah banyak berpijak bagaiman teks Allah itu di bicarakan. Pada dasarnya fiqh ahlul Madinah adalah fiqh yang berada dalam masa sahabat dimana disitu ada al-shahabah al-saba’ah, mereka adalah:
Ø  Sa’id bin Musyyab
Ø  Urwah bin Zubair
Ø  Abu Bkar bin Abdurrohman
Ø  Ubaidillah bin Abdullah
Ø  Khorijah bin Zaid
Ø  Al-Qasim bin Muhammad
Ø  Sulaiman bin Yasar
Dua madzhab besar dalam hokum islam adalah ahlul Hadist dan Ahlul Ro’yi, yang pada akhirnya melahirkan madzhab Syafi’I, madzhab maliki, madzhab Hambali dan madzhab Hanafi. Ahlul Hadist adalah aliran tradisional yang dalam ijtihad fiqhnya selalu merujuk nash-nash al-Qur’an dan al-Sunnah, sarta tidak mau  melangkah jauh dari keduanya, tidak senang melakukan kajian nalar rasional dan sangat hati-hati dalam berfatwa. Madzhab dari Ahlul Hadist adalah madzhab Syafi’i, madzhab Hambali,  dan madzhab Maliki.
Sedangkan ahlul Ro’yi dalam berijtihad, sering mendahulukan pendapat akal dari pada hadist-hadist ahad.  Mereka sangat selektif dalam menerima Hadits-Hadist, digunakan dalam menghadapi masalah yang tidak ada nashnya baik dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW. Madzhab dari golongan ini adalah madzhab Hanafi.
6.     POSTMODERNISME: REALITAS FILSAFAT  KONTEMPORER
Kehidupan modern yang serba positivisk dan serba terukur sebagai konsekuensi dari pendewaan akal pikir yang telah gagal mengatasi problem  kehidupan , bahkan menimbulkan problem baru yang mengusik hati nurani umat  manusia seperti dekadensi moral, dehumanisasi, perusakan lingkungan, dan peperangan. Kegagalan modernisme itu telah melahirkan  gerakan postmodernisme telah merambah keberbagai bidang kehidupan, termasuk seni, ilmu filsafat, dan pendidikan.
Era postmodernisme ditandai oleh fenomena yang serba paradoksal. Ini menyebabkannnya bersikap ambivalen. Opitimismenya terhdap postmodern ternyata dikuti oleh kekecewaannya terhadap sikap media massa Barat yang lebih banyak memusuhi Islam.  
Postmodernisme identic dengan dua hal. Pertama, post modernisme dinilai sebagai keadaan sejarah setalah zamanmodern. Sebab kata post atau pasca sendiri secara literal mengandung pengertian ‘sesudah’. Dengan begitu modernidsasi dipandang telah mengalami proses akhir yang akan segera di gantikan dengan zaman berikutnya , yaitu postmoderisme. Kedua, post modernisme dipandang sebagai gerakan intelektual yang mencoba menggugat, bahkan mendekonstruksi pemikiran sebelumnya yang berkembang dalam  bingkai paradigm pemikiran modern.
Neomodernisme juga diartikan sebagai madzhab pemikiran yang berusaha memadukan antara otentitas teks dengan realitas sosial yang dinamis. Dengan demikian, postmodernisme sudah menjadi filsafat kontemporer yang yang sangat trend didunia internasioanal. Postmodernisme juga patut menjadi diskursus yang sangat hangat untuk didiskusikan.
7.     POTRET METODE DAN CORAK TAFSIR AL-AZHAR
Hamka adalah seorang pemikir muslim progresif dan tokoh Muhammadiyah yang rela berkorban memperjuangkan Islam hingga dia dipenjara . dirumah tahanan inilah Hamka mempunyai  kesempatan untuk menulis Tafsir al-Azhar . tak hanya di tahanan hamka juga meneruskan tulisan tafsirnya ketika ia di rumah sakit.
Tafsir Al-Azhar adalah  salah satu tafsir karya warga Indonesia yang dirujuk atau dianut dari tafsir Al-Manar karya Muhammad Abdu dan Rasyid Ridlo. Tafsir Al-Azhar karya Hamka memiliki ciri khas, yaitu Metode Analitis (Tahalill) bergaya khas tertib mushaf dan  corak Kombinasi al-Adabi al-Ijtima’i- sufi, yaitu berusaha memahami nash-nash al-Qur’andengan cara pertama dan utama mengemukakan ungkapan-ungkapan al-Qur’an  secara teliti, selanjutnya menjelaskan makna-makna yang dimaksud oleh al-Quran tersebut dengan gaya bahasa yang indah dan menarik.
8.     DISKURSUS METODE HERMENEUTIKA AL-QUR’AN
Metode hermeneutika adalah hasil ciptaan orang barat, yang memiliki banyak arti diantaranya adalah sebagai penafsiran terhadap kitab suci atau message of God. Dasar hermeneutika adalah untuk memperoleh pemahaman terhadap suatu teks itu, keberadaan konteks yang ada diseputar konteks tidak boleh dinafikan begitu saja. Harus dikatakan bahwa keberadaan konteks diseputar teks itu sangat menentukan makna teks, bagaimana teks tersebut harus dibaca dan seberapa jauh teks tersebut harus dipahami. Tapi banyak dari kalangan umat muslim yang belum bisa menerima metode hermeneutika tersebut, karena masih ada istilah penafsiran Al-Qu’am tradisional yaitu: al-tafsir, al-ta’wil, dan al-bayan.


9.     JAWA DAN TRADISI ISLAM PENAFSIRAN HISTIOGRAFI  JAWA MARK R WOODWARD
Mark R. Woodward, seorang professor islam dan Agama-agama Asia Tenggara di Arizona State University merupakan sosok yang sangat tegas menyatksn bahwa Islam Jawa adalah ilam, bukan Hindu atau Hindu-Budha, sebagiman yang dituduhkan oleh Geertz dan sejarawan-antropolog lainnya.
Kedatangan islam, sebagai suatu sistem nilai, jelaslah hal yang baru ketika itu. Sebelum itu, masyarakat Jawa (Nusantara) menganut agama Hindu dan Budha, disamping nilai-nilai budaya asli. Sesuai dengan kondisi lingkungan dan struktur sosialnya, ajaran islam lebih cepat tumbuh dan terintegrasi masayrakat pesisiran. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh dan berdiri Kerajaan Demak, maka pertumbuhanIslam semakin terasa Hegemonik. Hal ini selain factor historis adanya peran wali penganjur Islam, karena posisi Demak memang terletak di kawasan pesisiran.
Munculnya pengaruh-pengaruh Islam terhadap tradisi dilingkungan Keraton Yogyakarta adalah fenomena  nyata. Tradisi tersebut meliputi: ritual yang berasal dari keraton dan diselenggarkan untuk rakyat, seperti Grebeg Sura, Sekatenan, Ziarah dimakam Imogiri, wayang, penerapan syari’ah dilingkungan keratin, jalan mistis keratin, serta bagaimana penerapan konsep kekuasaan teokratik, serta konvensi berbahsa yang menunnjukkan akulturasi dan asimilasi kebudayaan dilingkungan keratin Yogyakarta.

10.                        REINTERPRETASI PROFIL PERADABAN  ISLAM.
Peradaban islam terbentuk dari empat bagian pokok yaitu: sumber ekonomi, tatanan politik, tradisi moral, dan khazanah ilmu dan seni. Zaman dahulu peradaban Islam sangatlah maju diantaranya :Damaskus, Kordoa, dan Tunisia. Namun dengan kelengahan umat Islam maka peradaban tersebut akhirnya hancur. Maka untuk membangun peradaban yang maju lagi mak masyarakat Islam harus punya rasa percaya diri yang tinggi, maka akan mampu menampilkan wajah Islam yang terbuka, progresif, kosmopolit, dan berjarakter liberal.

PENILAIAN TERHADAP BUKU
Dari segi bahasa, buku tersebut memiliki kandungan bahasa yang mendalam. Ketika seseorang membaca buku tersebut haruslah mempunyai tata bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang banyak sehingga sipembaca mampu memahami isi bacaan yang penulis sampaikan.
Dari segi kualitas, buku ini sangatlah berkualitas, karena buku ini tidak dibaca oleh orang sembarangan karena isi bacaan yang mendalam serta pada saat membaca buku ini, pembaca ingin tau apa yang sedang ingin penulis sampaikan atau kelanjutan dari pokok pembahasan tersebut.