KIAT-KIAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
I.
PENDAHULUAN
Menulis
adalah persoalan pilihan eksistesnsi, yaitu kesadaran untuk berproses secara
aktif-kreatif yang terus menerus. Karena itu, yang dibutuhkan dalam kreativitas
menulis bukanlah teknik yang instan, tetapi lebih pada semangat dan ikrar yang kuat,
yang dimulai dari diri sendiri. Semangat untuk terus menullis dan hidup dengan
menulis. Semangat adalah modal utama untuk menulis. Jika itu sudah punya maka
kelolalah semangat itu agar terus membara, bergejolak, membuat segala aktivitas
kita memang diorientasikan untuk menulis.[1]
Kesempatan
untuk menghasilkan karya ilmiah telah dibuka selebar-lebarnya mulai dari melakukan penelitian dan menulis di media
massa. Menulis karya ilmiah yang memiliki nilai / point lebih tinggi adalah
melalui jurnal ilmiah atau majalah ilmiah meskipun kurang memiliki nilai coin menjanjikan
secara cepat. Jurnal tersebut dapat berasal dari penelitian yang telah
dilakukan. [2]
Menulis itu
gampang-gampang susah. Yang paling susah adalah saat memulai menulis. Namun
demikian, usaha perlu dilakukan adalah mencoba menulis. Selain itu jangan takut
tulisan anda di tolak. Kita harus berusaha terus pantang menyerah.[3]
Namun
demikian untuk menumbuhkan kesadaran dan kemauan menghasilkan karya ilmiah
sampai saat ini masih banyak mengalami hambatan dan kendala.
Oleh karena
itu, disini pemakalah akan membahas tentang kiat-kiat penulisan karya tulis
ilmiah.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian karya tulis ilmiah?
B. Apa kiat-kiat dalam penulisan karya tulis ilmiah?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian karya tulis ilmiah
“Karya
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari
pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1. Memberi penjelasan
2. Memberi
komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa
Jonnes (1960)
memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan
metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif
dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut
prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya
ilmiah, sedangkan bila fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif
dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah,
karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.[4]
B. Kiat-kiat penulisan karya tulis ilmiah
Beberapa langkah
sukses dalam membuat karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Komitmen
Komitmen adalah suatu janji pada
diri kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Harusnya, sekali kita komit, maka kita akan selalu mempertahankan janji itu
sampai akhir. Setiap orang dari kecil sampai dewasa pastilah pernah membuat
komitmen, meskipun terkadang komitmen itu seringkali tidak diucapkan dengan kata-kata.
kita harus bisa melawan kemalasan diri. Ketika kita memiliki komitmen
yang tinggi untuk membuat sebuah karya tulis, maka keberhasilan akan ada di
depan mata. Orang-orang yang sukses dalam membuat karya tulis adalah
orang-orang yang memiliki komitmen dengan dirinya sendiri. Ketika ia telah
berjanji dengan dirinya sendiri, maka dengan penuh kesadaran tinggi memenuhi
janji yang telah diucapkannya.
Janji itu dimulai dari proses perencanaan pembelajaran yang matang,
pelaksanaan tindakan yang menantang, dan proses pengamatan yang cemerlang
sehingga dapat melakukan refleksi diri secara gemilang. Semua itu harus dimulai
dengan komitmen yang tinggi agar berhasil.
2.
Konsisten
Seringkali kita tak konsisten dengan apa yang telah kita janjikan pada
diri sendiri. Rutinitas kegiatan telah membuat kita menjadi inkonsistensi
terhadap janji yang kita ucapkan. Hal inilah yang banyak terjadi, mereka tidak
konsisten dalam membuat karya tulis. Wajar saja apabila mereka tak berhasil
menyelesaikannya, karena untuk berhasil membuat sebuah karya tulis ilmiah
dibutuhkan konsistensi yang terus menerus dan jangan pernah berhenti menulis.
Bila ada hambatan jangan lantas langsung menyerah. Hadapi terus dan banyak
bertanya kepada ahlinya. Bila kemudian kendala yang dihadapi sangat tinggi,
maka anda perlu bantuan orang lain. Banyak bantuan yang bisa anda peroleh.
Selain membaca buku, dan mencari teorinya lewat internet, berusahalah untuk
mencari teman yang bisa anda ajak untuk berdiskusi. Dengan berdiskusi, anda
akan menemukan solusi.
Banyak orang beranggapan kalau konsisten itu berarti harus selalu sama,
tidak boleh bervariasi atau ada kontradiksi. Konsistensi juga menunjukkan
integritas kita sebagai seorang pribadi. Konsisten itu bagai pedang bermata
dua, bisa ke arah positif dan sebaliknya bisa juga ke arah negatif. Sehingga
sikap berhati-hati sangat penting untuk dipakai sebagai pendamping sikap
konsisten. Jangan sampai sikap konsisten kita itu malah menjadikan kita lebih
buruk dan tidak meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia. Jangan karena
khawatir dianggap tidak konsisten lalu kita takut berubah, padahal perubahan
tersebut akan membawa kita kepada kebaikan. [5]
3.
Kerja Cerdas
Waktu yang 24 jam diberikan oleh
Tuhan pemilik bumi kepada kita harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Di sinilah
kita dituntut untuk berpikir dan bertindak cerdas dalam membuat sebuah karya
tulis. Gunakan waktu sebaik mungkin. Bagilah waktu dengan baik. Anda sendiri
yang menentukan kapan saatnya untuk menulis, dan kapan saatnya untuk
berinteraksi dengan teman lainnya untuk mendapatkan masukan. Ketika kecerdasan
kita dalam mengatur waktu sudah teratasi dengan baik, maka keberhasilan
dalam membuat tulisan terlihat jelas di depan mata.
4.
Kerja Ikhlas
Dalam membuat sebuah karya tulis yang komunikatif dibutuhkan kerja ikhlas
yang tidak mengharapkan imbalan apapun. Kalaupun ternyata nanti ada imbalannya
itu berangkat dari kerja ikhlas kita. Bila niat kita ikhlas bahwa dari menulis
ini akan memperbaiki kinerja kita sebagai penulis, maka anda akan merasakan
sebuah kekuatan super akan membantu anda mewujudkan ide-ide anda ke dalam
bentuk tulisan. Tulisan yang berbobot adalah tulisan yang komunikatif dengan
pembacanya dan memberikan pencerahan kepada siapa saja yang membacanya. Hal ini
disebabkan oleh sebuah keikhlasan dari si penulis yang mampu membuat sebuah
tulisan enak dibaca dan interaktif dalam mengungkapkan pendapat. Ingatlah bila
kita bekerja ikhlas, maka Allah pun akan membalasnya dengan pahala yang
berlipat ganda.
5.
Kerjasama/ Kolaboratif
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, sebaiknya anda juga mendiskusikannya
dengan teman sejawat. Jangan sampai anda hanya mengungkapkan pendapat pribadi
anda sendiri yang sifatnya subyektif, dan cenderung menyalahkan yang lain. Tak
ada yang lebih baik selain melakukan kolaboratif dengan teman sejawat. Bila
anda terpaksa harus sendirian, carilah teman yang anda anggap dapat dijadikan
teman untuk berdiskusi tentang masalah penelitian yang sedang anda lakukan.
Kerjasama yang dibina dengan baik akan memudahkan anda dalam mengatasi kesulitan
yang anda alami dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.
6.
Kemauan Kuat
Dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah dibutuhkan kemauan kuat dari diri
sendiri untuk mewujudkannya. Tanpa kemauan yang kuat jangan berharap karya
tulis anda berhasil dibuat. Kemauan kuat akan menjadikan karya tulis yang anda
buat menjadi hidup dan lebih bermakna.
Katakan pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa melakukannya. Ketika anda
berkata, ”SAYA PASTI BISA”, maka akan ada sugesti power
dalam diri yang merangsang alam bawah sadar anda untuk melakukan sesuatu yang
luar biasa.
7.
Kontekstual
Buatlah sebuah pengalaman nyata dalam karya tulis anda. Pengalaman nyata
itu benar-benar hasil perenungan yang mendalam dari refleksi diri selama anda
melakukan pembelajaran.[6]
8.
Kredibel
Karya tulis yang dibuat sebaiknya karya tulis yang benar-benar dibuat
sendiri, sehingga tingkat kepercayaannya sangat tinggi. Agar karya tulis itu
lebih kredibel, sebaiknya lakukanlah diskusi ilmiah sesama penulis. Kenapa
karya tulis ilmiah kurang kredibel? Karena budaya ilmiah tidak terbina dengan
baik. Teman-teman penulis yang tidak terbiasa meneliti menjadi lebih sulit
melaporkan hasil karya tulisnya, sehingga terjadi plagiarisme karya tulis yang
merupakan jiplakan dari karya tulis orang lain atau karya tulis itu dibuatkan
oleh orang lain sehingga hasilnya kurang kredibel.
9.
Kerja Tuntas/
Ketuntasan
Karya tulis yang anda buat jangan di nanti-nanti dan jangan di
tunda-tunda. Segera tuntaskan sampai selesai sesuai dengan jadwal yang anda
rencanakan dalam proposal penelitian.
Selain kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas, dibutuhkan juga kerja
tuntas agar apa yang kita tuliskan benar-benar holistik. Kita tak menilai
seseorang dari satu sisi saja, tetapi kita menilai mereka dari semua sisi dan
dari sudut pandang yang berbeda. Ketika kerja tuntas telah kita lakukan, maka
kesuksesan kita dalam membuat sebuah karya tulis ada di depan mata. Biasakanlah
selalu bekerja tuntas.
10.
Kejujuran
Hendaknya karya tulis yang dituliskan harus dilandasi dengan kejujuran.
Jangan memasukkan data yang tak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Peneliti
harus jujur menyampaikan data temuannya. Kejujuran harus menjadi panglima kita
dalam membuat karya tulis ilmiah.
11.
Ketelitian/kecermatan
Membuat sebuah karya tulis ilmiah dibutuhkan ketelitian dalam membuatnya,
karena itu seorang penulis harus teliti dalam membuat karya tulisnya. Tanpa
ketelitian yang tinggi, jangan harap karya tulis anda berhasil dibuat dengan
baik. Dalam sebuah penelitian, faktor ketelitian sangatlah penting, karena
disinilah proses analisis data diperoleh. Oleh sebab itu di setiap laporan PTK
ada satu bab yang khusus menuliskan hasil penelitian kita. Di sinilah ketelitan
kita dalam meneliti akan teruji. Baik segi keabsahan data, validitas hasil
penelitian, dan analisis data.
12.
Kesabaran
Kesabaran akan membuahkan keindahan. Dalam membuat sebuah karya tulis
ilmiah dibutuhkan kesabaran. Baik dalam pembuatan proposalnya, prosesnya dan
pelaporannya. Tanpa kesabaran yang tinggi karya tulis anda akan menjadi sebuah
laporan yang terkesan tergesa-gesa.
Karya tulis yang baik adalah karya tulis yang runut metodologinya, enak
bahasanya, dan dilengkapi dengan kajian pustaka yang tidak asal comot. Semua
itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketelatenan dalam menyatukannya ke
dalam bentuk karya tulis ilmiah.
13.
Kreativitas
Kreativitas adalah sesuatu yang baru atau sesuatu yang lebih baru.
Penulis dituntut kreatif dalam membuat karya tulisnya sendiri. Perlu
kreativitas yang tinggi dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah yang memikat
hati.
14.
Keaslian
Karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis harus orisinil, dan dapat
dipertanggungjawabkan keasliannya. Ketika keaslian telah menyatu dalam karya
tulis yang dibuat oleh penulis, maka orang lain yang membacanya menjadi
tergugah.
15.
Komunikatif
Banyak karya tulis ilmiah yang dibuat oleh penulis tidak komunikatif.
Ingatlah bahwa seorang penulis membuat
sebuah karya tulis ilmiah untuk dibaca oleh orang yang menginginkan pengetahuan
yang dituliskan olehnya. Sehingga bahasa yang digunakan haruslah komunikatif.
Ketika bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah populer yang komunikatif,
maka karya tulisnya akan dengan mudah dicerna dan bermanfaat untuk orang
banyak.[7]
IV. KESIMPULAN
Karya ilmiah
merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.
Kiat-kiat
menulis karya tulis ilmiah: Komitmen, Konsisten, kerja cerdas, kerja
ikhlas, kerjasama, kemauan kuat, kontekstual, kredibel, kerja tuntas,
kejujuran, ketelitian, kesabaran, kerativitas, keaslian, komunkatif.
V. PENUTUP
Demikian makalah
yang dapat kami sampaikan, kami menyadari makalah yang kami susun jauh dari
kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan guna memperbaiki makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberi
pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
[1]
Heru Kurniawan Sutardi, Penulisan
Sastra Kreatif, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), hal 2
[2]http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Hastuti,%20M.Si.%20Dr.%20/Kiat%20Menulis%20Karya%20Tulis%206%20Juni%202009.pdf
diakses pada tangaal 20
Oktober 2014 pukul 10:01
[3]Dewa Putu Wijana, dkk, SOSISOLINGUISTIK,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hal 157
[4]
http://jakaprtma.blogspot.com/2013/01/kiat-sukses-dalam-membuat-karya-ilmiah.html,
di akses pada tanggal 19 oktober 2014 pukul 09:25
[5]
http://wijayalabs.com/2011/04/30/kiat-sukses-menulis-karya-tulis-ilmiah/,
diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 10:20
[6]
http://wijayalabs.com/2011/04/30/kiat-sukses-menulis-karya-tulis-ilmiah/,
diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 10:20
[7] http://wijayalabs.com/2011/04/30/kiat-sukses-menulis-karya-tulis-ilmiah/,
diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 10:20
0 komentar:
Posting Komentar